"karena yang kaukira adalah mimpi indah, belum tentu
berakhir dengan indah."
Sempurna!
Foto ke seratus tiga puluh tiga. Rizal tersenyum memandangi setiap lekuk
sempurna di tubuh wanita itu. Jemarinya menyentuh layar SLR yang ia genggam,
dengan pelan dan hati-hati. Seandainya, dengan tangannya, ia bisa benar-benar
menyentuh wanita itu. Wanita itu sempurna. Keningnya, hidungnya, telinganya, bibirnya,
seakan-akan tanpa noda. Pahatan tangan Tuhan yang mahakarya. Rizal tak bicara
banyak, ia hanya mampu tersenyum dan menatap, tanpa berani menyentuh juga
mengeluh.